Sunday, May 9, 2010

Pohon Inspirasi ( 3 )


Saat kita ingin memperluas bangunan rumah dan membangun gedung lainnya, seringkali pepohonan menjadi obyek yang harus dimusnahkan. Bangunan dan lahan berbeton lebih kita cintai daripada pohon. Kita memperlakukan pohon dengan sewenang-wenang.

Saat kita jaringan listrik dan telepon terbelit ranting pohon, maka tanpa pikir panjang pohon akan ditebas bahkan ditumbangkan. Kawat hitam semrawut lebih kita sukai daripada pohon. Kita memperlakukan pohon dengan tidak adil.

Saat jalan harus diperluas, ketika harus menanam tanaman semusim atau ketika fasilitas umum akan didirikan, maka pohon akan diperlakukan sebagai barang yang harus disingkirkan. Kalau pun harus ada, ia tak lebih dari tanaman kecil yang harus hidup merana minim perawatan.

Kala musim kampanye tiba, banyak batang pohon tercekik kawat. Baliho dan spanduk kampaye menancapkan paku dengan sadis di batang pohon. Mereka menyakiti pohon tanpa ampun

Ketika pendapatan keluarga harus dicukupi, pendapatan daerah harus meningkat, jumlah rekening pejabat harus bertambah, nilai kekayaan pengusaha harus berlipat-lipat, maka pohon di hutan harus ditebas habis tanpa ada kompensasi. Mereka dengan membabi buta memusnahkan pepohonan. Pepohonan dan makhluk yang hidup dengannya harus tersingkir dengan sangat menyedihkan.

Saat musim kemarau tiba, udara panas terasa sangat mengesalkan. Hampir semua orang menginginkan kesejukan udara. Tidak ada yang bisa memberi kesejukan selain hembusan angin dari celah-delah dedaunan pohon. Semua orang merindukan dan mencari pepohonan.

Saat banjir datang, semua orang menjerit dan mengeluh. Mereka menyalahkan pihak yang telah menebangi pohon di hulu. Mereka merindukan pohon. Mereka ingin pepohonan tumbuh dan menyelamatkan nyawa anak cucu merkea kelak.

Saat udara di bumi semakin panas akibat perubahan iklim, semua orang mencari bibit pohon. Semua orang ingin menanam pohon. Bahkan pemimpin menyerukan setiap orang untuk menanam pohon. ”One man one tree,” Demikian seru pemimpin.

Kita mungkin pernah melakukan perbuatan tak menyenangkan atau menyakiti seseorang. Kita mungkin tak sengaja atau lalai hingga seseorang terzhalimi haknya. Bahkan kita mungkin pernah sangat membenci seseorang dalam kehidupan kita.

Namun pada saatnya orang-orang tersebut sangat kita butuhkan. Orang yang telah kita zhalimi menjadi orang yang sangat sangat kita cintai karena kita mendapat pelajaran berharga. Orang yang mendapat perlakuan tak adil telah memberi ”tamparan” yang akhirnya membuat kita mencitai-Nya dan menyayangi orang tersebut.

Tuhan berlaku adil pada setiap perilaku makhluk-Nya. Setiap ketidakadilan atau kezhaliman akan mendapat balasan-Nya. Pada saatnya orang yang kita benci atau kita zhalimi akan menjadi orang yang bisa menyadarkan kita. Akhirnya kita berbalik mencarinya, merindukannya dan mencintainya. Sungguh DIA Maha Adil.( Achmad Siddik Thoha/achmadsiddik@yahoo.com)Rata Penuh

No comments:

Post a Comment