Thursday, September 9, 2010

Manfaat Lebih Berharga dari Fisik


Pohon memiliki nilai yang sangat berharga. Berharganya pohon tidak sekedar dinilai dari fisiknya berupa akar, batang, cabang, ranting, daun dan buah yang bisa dimanfaatkan langsung. Berharganya pohon terletak pada manfaatnya yang justru tidak dapat dilihat langsung tapi begitu nyata. Pohon bernilai tinggi bukan pada fisiknya, namun pada fungsi atau manfaatnya.

Bila fisik pohon yang kita manfaatkan, maka kita hanya bisa merasakan nilai kecil di dalamnya. Kita hanya bisa menilai kayu sebagai bahan bangunan dan alat-alat rumah tangga. Kita hanya bisa menghargai kertas dan pensil sebagai alat tulis. Kita bisa menikmati sedapnya buah dan rasa dedaunan. Kita bisa merasakan kehangatan dari terbakarnya ranting dan cabang kayu. Kita bisa merasakan khasiat obat ari akar-akar pohon. Kita juga bisa dapat memiliki hiasan dari kerajinan dari bahan yang bersal dari pohon. Nilai fisik pohon hampir bisa dijangkau harganya oleh semua orang.

Bila fungsi pohon yang akan kita nikmati, maka nilainya akan sangat tinggi. Pohon memberi oksigen bagi lingkungan yang tak bisa digantikan oleh makhluk lain. Pohon dapat mengatur air meresap dan mengalir ke tempat yang dibutuhkan makhluk hidup. Pohon dapat meredam cahaya matahari yang sangat terik saat siang serta menahan hilangnya panas dari permukaan bumi hingga bumi dalam kondisi hangat pada malam hari. Pohon menjadi tempat bermain dan bersarang yang nyaman bagi satwa yang sangat yang juga diperlukan manusia. Pohon menyediakan keindahan yang membuat pikiran dan perasaan manusia menjadi lebih baik.

Berapa harga yang sanggup kita bayar untuk bisa menghirup oksigen. Berapa banyak uang yang akan kita guakan untuk mengusir panas dan menghangatkan badan ketika cuaca ekstrim. Seberapa tinggi harga yang sanggup kita berikan untuk bisa menikmati atraksi dan suara satwa. Seberapa besar kesediaan kita membayar untuk menyegarkan pikiran dan emosi kita dengan menikmati pemandangan yang hijau dan alami serta udara yang segar. Sebesar apa pengorbanan yang akan kita keluarkan agar produktifitas kerja tidak berkurang karena kondisi cuaca yang tidak nyaman, udara yang tidak segar serta pemandangan lingkungan kerja yang menjenuhkan. Semua itu pasti akan kita bayar dengan sangat mahal.

Manusia secara fisik memang memiliki nilai yang sangat berharga. Anggota tubuh kita sangatlah berharga. Keindahan fisik dapat bernilai tinggi bagi sebagian manusia. Sosok fisik tidak jarang menjadi penilaian tingginya ”harga” manusia. Namun seringkali penilaian itu sangat relatif dan tidak berlangsung lama. Tidak jarang fisik yang menarik tidak dapat berdaya manfaat tinggi dan akhirnya tidak mendapat apresiasi tinggi pula dari sesamanya.

Manfaat yang muncul dari sosok manusia itulah yang sangat bernilai bahkan sulit dihitung harganya. Akal dan budi manusialah yang menjadikan manusia menjadi makhluk yang mulia diantara seluruh ciptaan-Nya. Mulianya manusia terletak bagaimana mengoptimalkan manfaat dari akal dan budinya.

Akal bila dioptimalkan daya dan fungsinya akan melahirkan karya yang nilainya sangatlah tinggi dan luas manfatnya. Akal yang berfungsi maksimal dapat menjadi sarana untuk mengenal Yang Maha Pencipta. Akal dapat membuka tabir rahasia alam semesta dan membuat manusia mampu mengemban amanah sebagai pemakmur bumi.

Budi atau akhlak merupakan aktifitas hati yang berasal dari pengetahuan, pemahaman, penghayatan, prinsip, pembiasaan dan karakterisasi diri. Dengan hati, manusia bisa mencapai derajat tinggi dari pandangan Tuhan dan manusia sekitarnya. Manusia berhati mulialah yang dapat menjadi acuan hidup bagi yang lainnya. Manusia yang mengoptimalkan hatinya akan mendapat kebahagiaan hidup yang nilainya tak dapat tergantikan oleh materi. Bukankah muara dari pencapaian hidup manusia adalah kebahagiaan. Ya, kebahagiaan di dunia ini dan kebahagiaan kelak setelah berjumpa dengan Tuhannya.

Bukankah manusia terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi lingkungannya, bukan yang paling indah fisiknya, bangsawan asal muasalnya, kaya orang tuanya dan pejabat kerabatnya. Selamat bermanfaat bagi sesama dan lingkungan.(Achmad Siddik Thoha siddikthoha@yahoo.com)

1 comment:

  1. wah menyentuh sekali tulisannya,,
    memang benar adanya demikian meski terkadang KITA (saya) sangat susah menyadari hal demikian..

    salam kenal bung Yali

    dari: kabar perairanku.blogspot.com

    ReplyDelete